 |
| Twin tower Kuala Lumpur |
Perjalanan
menuju Kuala Lumpur, Malaysia. Banyak hal-hal yang tidak terduga dalam
perjalanan selama 13-17 Juni 2011. Tepat 13 juni 2011, keberangkatan
dijadwalkan dengan Pramex menuju Solo jam 06.30 dari jogja, tapi
penyakit lama muncul. Terlambat 30 menit dan kami ketinggalan kereta.
(Maafkan saya kawan, hehe...) Walhasil berangkatlah dari stasiun tugu
jam 9.00. Perjalanan sekitar satu jam menuju solo, tepat jam 10.00
sampailah di stasiun Purwosari. Pertnyaan selanjutnya ke Bandar Udara
Adi Sumarmo Naik apa ya?
 |
| Delegasi KSK Biogama menuju Kuala Lumpur |
Tiba2
ada penawaran menarik, transporter ala solo. Mobil carry putih siap
menghantarkan kami menuju stasiun dengan kecepatan tinggi. "Wes arep
cepet po kalem mas?" begitu komentar singkat pak sopi. Dengan sigap kami
menjawab (Sing cepet pak). Joss, mobil carry putih dipacu dengan
kencang beberapa kali tercatat hampir menyambar anak2 yang naik sepeda
dan beberapa sepeda motor. Tapi alhamdulilah tepat 10.05 sampai di
Bandara, tepat waktu sebelum check-in.
Dengan
proses yang biasa check-in tiket, bayar imigrasi (100rb) ^_^d untuk
penerbangan internasional lalu terbanglah kami dengan Air Asia dengan
harga tiket ekonomis (Maklum mahasiswa) menuju
LCCT (Low Cost Carrier Terminal) airport Malaysia. Loh kok ga ke KLIA (Kuala Lumpur International Airport)? kapan2 gan!!. Password perjalanan backpacker ini adalah
LOW COST (Aturan main pertama).
 |
| Bandara LCCT KL Malaysia |
Tibalah
kami di Kuala Lumpur, Joss!!. Satu langkah menuju Kuala Lumpur. Benar
satu langkah, karena dari LCCT ke Kota Kuala lumpur memakan waktu 2 jam (baru tau setelah sampai TKP). Sesampainya di LCCT muncul pertnyaan kedua, Kita nginep dimana ya? setelah kawan yang sebelumnya siap memberi tumpangan ternyata jasadnya masih di Mataram, Lombok. Dengan
sigap segera disiapkan strategi Plan A (Tidur di Mushola), Plan B (Cari
hotel), plan C (Ke tempat saudara teman yang lain). Saat itu pilihan
terkuat ada pada plan A, namun sebagai Mahasiswa kami tak segan mencoba
plan B. Mulailah kami bergerilya mencari penginapan tanya sana-sini, ada
beberapa opsi per-malam 180RM dan 300RM (Aturan main kedua-setiap RM dikalilan Rp.3000). Setelah
menimbang baik-buruknya ternyata jumlah sewa hotel sekamar lebih tinggi
dari jumlah uang yang kami bawa. Dengan berat hati tinggal Plan A dan
Plan C. Akhirnya setelah berdebat dengan hati nurani Plan C adalah opsi
yang paling tepat.
Kami memutuskan menuju KL dengan Aerobus (8RM)
(ingat aturam main kedua). Sampailah
kami di KL Sentral, satu mesin minuman otomatis menarik perhatian kami.
hehe... lumayan harga (1RM). Selanjutnya kami menuju LRT
(Light Rail Tansit) klo
ga salah merek Fujitsu lengkap dengan escalator-nya. Kok serasa di
Jepang ya?.. dari KL Sentral Menuju Setiawangsa (Apartemen Saudara kawan
seperjalanan). Akhirnya dengan hati setengah tertegun, semaju inikah
tetangga kita? saat melanjutkan perjalanan dengan LRT.
 |
| LRT station dari sini siap menjelajah sudut KL |
Sampailah
kami di Setia wangsa di sebuah apartemen milik warga indonesia yang
bekerja di Malaysia. Kami mendapat sambutan sangat baik dan sampat
banyak berbicara tentang realita mahasiswa. Bahkan di akhir kunjungan
kami diantarkan sampai hotel Putra Malaysia di Chowkit (hotel paling terjangkau di kantong kami setidaknya untuk satu malam-87RM/malam).
Tapi nasib berkata lain tanpa diduga semua biaya ditanggung hamba alloh
yang baik hati tersebut, Subhanallah.. Setengah bingung dan tidak
percaya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar