Selama
perhelatan 22nd PSC, tentu saja kesempatan emas bagi mahasiswa adalah
berkenalan dengan orang-orang hebat. Untuk urusan satu ini kami tak pernah kehilangan akal, berbekal kartu nama, bahasa inggris
yang (ehm.. dianggap Fluent tapi kok medok ) dan percaya diri
tinggi. Sejak hari pertama seakan bergerilya sejak pembukaan sampai
ditutupnya konferensi. Kami tak henti-hentinya memperkenalkan KSK dalam
bahasa inggris (Marine Study Club) kepada siapapun yang kami temui tak terkecuali.
Di
hari pertama dari sekian banyak target akhirnya bertemu dengan ahli
kelautan berkebangsaan New Zeland, seorang Doktor dari Auckland
University. Mark Costello dengan keahlian taksonomi dan
biogeografi menjadi motor pembentukan database online biodiversitas.
Dalam perbincangan yang agak serius dia memperkenalkan OBIS (Ocean
Biogeographic Information System) http://www.iobis.org/. Mark Costello juga tercatat sebagai salah satu pendiri WoRMS (World Register of Marine Species) http://www.marinespecies.org/.
Saat kami memperkenalkan KSK dengan antusias ahli biogeografi ini
mendengarkan dan memberikan semangat untuk melanjutkan penelitian
kelautan meskipun kami mahasiswa undergraduate.
Masih di hari pertama kami menuju ruang 304, dengan tema kelautan. Diisi dengan presentasi advance bidang molecular taxonomy dan biogeography. Sampai pada speaker asal jerman Prof. Dr. Gert Worheide dari LMU (Ludwig-Maximilians Universitat) Muenchen dengan judul Sponge Barcoding Project. Setelah sesi presentasi selesai awalnya kami agak sungkan karena jerman terkenal dengan semangat uber alles-nya,
namun setelah mengawali diskusi sambutan hangat teryata beliau berikan.
Lebih lagi setelah beliau bercerita salah satu bimbingan PhD nya adalah
dosen Biologi UGM, ibu Ratih Aryasari. Pengalaman yang sangat berharga
bertemu simbahnya sponge.. ^^d
Di hari kedua masih di ruang 304 the lucky room, ternyata sesi paralel dibuka Mark Costello (Bapak Biogeografi), masih seperti hari pertama penelitian level advance fokus pada moleculer phylogeny pada Coral. Namun ada satu presentasi yang tak kalah menarik, dipresentasikan oleh Joelle Lai dari National University of Singapore (NUS). dalam presentasi dijelaskan New species Crustacea dari berbagai belahan dunia salah satunya Hawaii, tentu saja dengan menggali beberapa meter di bawah batu karang, Luar Biasa. Setelah sesi presentasi kami memperkenalkan Marine Study Club, dengan sambutan yang hangat kami mendapatkan ilmu tentang teknik fotografi untuk sampel crustacea. Melalui diskusi tersebut kami baru tahu bahwa ahli Anomura dan ahli udang ternyata dari Indonesia. Peneliti Crustacea yang masih muda tapi sudah PhD kami menyebutnya (mbaknya Crustacea).
Di ketiga merupakan sesi paralel terakhir di ruang 304 akhirnya kami bertemu alumni Biologi UGM. Bapak Suharsono Kepala LIPI Oseanografi dan Bp Bambang dari KKP (Kementrian Kelautan dan Perikanan). Dalam konferensi tersebut pak suharsono bertindak selaku Convener dalam
salah satu sesi paralel dan mengikuti agenda CTI (Coral Triangle
Initiatives) ASEAN. Dalam diskusi yang berjalan agak lama sambil
bercanda dengan para alumni Biologi UGM ini, banyak informasi yang kami
dapat tentang LIPI Oseanografi. Melalui forum CTI ASEAN peran Indonesia
sangat besar dalam menggerakan negara-negara ASEAN, CTI sendiri diketuai
oleh orang Indonesia. Untuk Pak Suharsono kami menyebutnya (Bapak Coral
Indonesia)
Demikian
sekilas reportase dari ruang 304, dengan pertemuan singkat dengan Bapak
Biogeografi, Mbahnya Sponge, Mbaknya Crustacea dan Bapak Coral
Indonesia. Semoga bermanfaat!
Jales Viva, Jaya KSK!!, Jaya Biologi UGM!! Jaya Kelautan Indonesia!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar